Strategi Pat Gelsinger dalam menghadapi persaingan chip global menjadi sorotan tajam. CEO Intel ini menghadapi tantangan besar untuk mengembalikan dominasi perusahaan di industri yang didominasi oleh pemain Asia seperti TSMC dan Samsung. Gelsinger, dengan visi ambisius untuk membangun kembali manufaktur chip kelas dunia di Amerika Serikat, telah meluncurkan serangkaian strategi inovatif yang melibatkan investasi besar-besaran, kemitraan strategis, dan fokus tajam pada inovasi produk.
Akankah strategi ini berhasil membawa Intel kembali ke puncak?
Artikel ini akan mengupas tuntas strategi Gelsinger, mulai dari investasi masif dalam pengembangan teknologi fabrikasi hingga kolaborasi dengan pemerintah dan perusahaan teknologi lainnya. Kita akan menganalisis bagaimana strategi ini membandingkan dengan pendekatan para pesaingnya, dan menilai dampaknya terhadap posisi kompetitif Intel di pasar chip global yang semakin kompetitif.
Latar Belakang Pat Gelsinger dan Intel
Pat Gelsinger, CEO Intel sejak Februari 2021, bertugas memimpin raksasa semikonduktor ini dalam pertarungan sengit perebutan dominasi pasar chip global. Kepulangannya ke Intel, setelah bertahun-tahun berkarier di VMware, menandai babak baru bagi perusahaan yang pernah berjaya sebagai pemimpin industri.
Gelsinger membawa visi dan strategi yang ambisius untuk mengembalikan kejayaan Intel, menghadapi tantangan berat dari pesaing-pesaing kuat seperti TSMC dan Samsung.
Visi Gelsinger untuk Intel berpusat pada “IDM 2.0,” model manufaktur terintegrasi yang menggabungkan kekuatan desain internal Intel dengan kolaborasi strategis dengan para pembuat chip lainnya. Misi utamanya adalah merebut kembali posisi kepemimpinan Intel dalam inovasi dan produksi chip terdepan, dengan fokus pada pengembangan teknologi manufaktur canggih dan perluasan portofolio produknya.
Ini termasuk investasi besar-besaran dalam fasilitas manufaktur baru dan teknologi proses yang lebih maju.
Tantangan Intel Sebelum Kepemimpinan Gelsinger
Sebelum Gelsinger mengambil alih, Intel menghadapi sejumlah tantangan signifikan. Keterlambatan dalam pengembangan teknologi proses manufaktur mutakhir membuat mereka tertinggal dari pesaing dalam hal kinerja dan efisiensi chip. Kehilangan pangsa pasar di segmen prosesor server dan mobile juga menjadi pukulan telak.
Strategi sebelumnya yang kurang fokus dan investasi yang kurang tepat dalam inovasi teknologi juga turut menyumbang pada penurunan kinerja perusahaan.
Perbandingan Strategi Intel Sebelum dan Sesudah Kepemimpinan Gelsinger
Tahun | Strategi | Hasil | Dampak |
---|---|---|---|
2018-2020 | Fokus internal, pengembangan teknologi proses internal yang terlambat, kurangnya kolaborasi eksternal. | Kehilangan pangsa pasar, keterlambatan peluncuran produk, penurunan pendapatan. | Menurunnya kepercayaan investor, tekanan kompetitif yang meningkat. |
2021-Sekarang | IDM 2.0: Investasi besar-besaran dalam pabrik baru, kolaborasi dengan pembuat chip lainnya (seperti melalui Intel Foundry Services), fokus pada inovasi teknologi dan diversifikasi produk. | Peningkatan investasi dalam R&D, penambahan kapasitas produksi, kemitraan strategis baru. | Peningkatan potensi pertumbuhan jangka panjang, diversifikasi pendapatan, peningkatan daya saing. |
Perubahan Arah Strategi Intel di Bawah Gelsinger
Gelsinger secara fundamental mengubah arah strategi Intel. Alih-alih mengandalkan sepenuhnya pada kemampuan internal, ia membuka pintu bagi kolaborasi eksternal melalui Intel Foundry Services, menawarkan layanan manufaktur chip kepada perusahaan lain. Ini merupakan langkah berani yang menandai pergeseran paradigma dari model bisnis yang sebelumnya tertutup menjadi model yang lebih terbuka dan kolaboratif.
Investasi besar-besaran dalam pembangunan pabrik baru di Amerika Serikat dan Eropa juga menunjukkan komitmen kuat Gelsinger untuk memperkuat rantai pasokan chip global dan mengurangi ketergantungan pada manufaktur di luar negeri. Dengan strategi ini, Gelsinger berupaya untuk tidak hanya mengembalikan kejayaan Intel, tetapi juga membentuk kembali lanskap industri semikonduktor global.
Strategi Investasi dan Produksi: Strategi Pat Gelsinger Dalam Menghadapi Persaingan Chip Global
Pat Gelsinger, CEO Intel, telah meluncurkan strategi ambisius untuk mengembalikan dominasi perusahaan dalam industri semikonduktor global. Strategi ini berpusat pada investasi besar-besaran dalam pengembangan teknologi fabrikasi chip mutakhir dan ekspansi agresif kapasitas produksi. Langkah ini merupakan respons langsung terhadap persaingan ketat dari raksasa manufaktur chip seperti TSMC dan Samsung, yang telah memimpin dalam inovasi proses node dan kapasitas produksi dalam beberapa tahun terakhir.
Investasi Intel tidak hanya berfokus pada peningkatan teknologi internal, tetapi juga mencakup pembangunan pabrik baru dan perluasan fasilitas produksi yang ada di berbagai lokasi strategis di seluruh dunia. Strategi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem manufaktur yang tangguh dan terdiversifikasi, mengurangi ketergantungan pada pemasok tunggal dan memastikan pasokan chip yang stabil untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Investasi Intel dalam Pengembangan Teknologi Fabrikasi Chip
Intel telah mengalokasikan dana signifikan untuk pengembangan teknologi fabrikasi chip canggih, termasuk proses node 7nm, 5nm, dan yang lebih mutakhir. Investasi ini mencakup pengembangan peralatan fabrikasi, perangkat lunak, dan tenaga kerja ahli yang diperlukan untuk menghasilkan chip berkinerja tinggi dan hemat energi.
Perusahaan juga berinvestasi besar-besaran dalam riset dan pengembangan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi.
Ekspansi Pabrik dan Fasilitas Produksi Intel
Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Intel telah mengumumkan rencana pembangunan beberapa pabrik baru (fab) di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Eropa, dan Asia. Ekspansi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan dan mendekatkan produksi chip ke pasar utama, mengurangi waktu pengiriman dan biaya logistik.
Pembangunan pabrik baru ini juga akan menciptakan ribuan lapangan kerja di berbagai lokasi.
- Ekspansi fasilitas di Arizona, AS, untuk meningkatkan kapasitas produksi chip mutakhir.
- Pembangunan pabrik baru di Ohio, AS, yang akan menjadi salah satu pabrik chip terbesar di dunia.
- Investasi dalam fasilitas manufaktur di Irlandia dan Jerman untuk memperkuat posisi Intel di pasar Eropa.
Perbandingan Strategi Manufaktur Intel dengan Pesaing
Dibandingkan dengan TSMC dan Samsung, strategi manufaktur Intel lebih terintegrasi secara vertikal. Intel tidak hanya merancang chip, tetapi juga memproduksinya sendiri, memberikan kontrol lebih besar atas seluruh proses. TSMC dan Samsung, di sisi lain, lebih fokus pada manufaktur chip untuk desain pihak ketiga (foundry).
Strategi Intel membawa keuntungan dalam hal kontrol kualitas dan inovasi, tetapi juga berisiko lebih tinggi dalam hal investasi modal dan kompleksitas manajemen.
Keuntungan dan Kerugian Strategi Investasi dan Produksi Intel
- Keuntungan:
- Kontrol penuh atas proses desain dan manufaktur.
- Peningkatan keamanan rantai pasokan.
- Potensi untuk inovasi yang lebih cepat.
- Pengembangan ekosistem manufaktur yang kuat.
- Kerugian:
- Investasi modal yang sangat besar.
- Risiko yang lebih tinggi terkait dengan teknologi dan pasar.
- Kompleksitas manajemen yang lebih tinggi.
- Potensi untuk kerugian finansial jika strategi tidak berhasil.
Ringkasan Strategi Investasi dan Produksi Intel
Intel berkomitmen untuk menjadi pemimpin dalam industri semikonduktor melalui investasi besar-besaran dalam teknologi fabrikasi chip mutakhir dan ekspansi kapasitas produksi global. Strategi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem manufaktur yang tangguh dan terdiversifikasi, yang akan memungkinkan Intel untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dan bersaing secara efektif dengan pesaing utama seperti TSMC dan Samsung. Meskipun berisiko tinggi, strategi ini berpotensi untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang yang signifikan bagi perusahaan.
Strategi Kolaborasi dan Kemitraan
Di bawah kepemimpinan Pat Gelsinger, Intel telah menggeser strateginya dari fokus internal menuju kolaborasi ekstensif sebagai pilar utama dalam perebutan dominasi pasar semikonduktor global. Langkah ini mencerminkan pemahaman yang mendalam bahwa menghadapi raksasa seperti TSMC dan Samsung memerlukan pendekatan yang lebih holistik, melampaui sekadar peningkatan kapasitas manufaktur internal.
Kemitraan strategis, investasi bersama, dan kerja sama dengan pemerintah menjadi elemen kunci dalam strategi ini. Tujuannya jelas: mempercepat inovasi, mengurangi risiko, dan mengamankan akses ke teknologi dan pasar yang vital. Hal ini juga menjadi strategi penting dalam menghadapi kompleksitas rantai pasokan global dan persaingan yang semakin ketat.
Kemitraan Strategis Utama Intel
Intel telah menjalin sejumlah kemitraan strategis signifikan. Beberapa contohnya termasuk kolaborasi manufaktur dengan perusahaan seperti TSMC (meskipun kompetitif, kerjasama ini bertujuan untuk diversifikasi produksi dan akses ke teknologi canggih), dan kemitraan desain dengan berbagai perusahaan teknologi untuk mengembangkan produk-produk berbasis chip Intel.
Selain itu, Intel aktif berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan software untuk mengoptimalkan kinerja chip-nya di berbagai aplikasi.
- Kolaborasi manufaktur dengan TSMC untuk produksi chip tertentu.
- Kemitraan desain dengan vendor perangkat keras utama untuk integrasi chip Intel.
- Kerja sama dengan perusahaan software untuk optimasi perangkat lunak dan kinerja chip.
Manfaat dan Dampak Kolaborasi bagi Posisi Kompetitif Intel
Kolaborasi ini memberikan beberapa manfaat penting bagi Intel. Diversifikasi manufaktur mengurangi ketergantungan pada fasilitas internal dan mitigasi risiko gangguan pasokan. Kemitraan desain memastikan chip Intel terintegrasi dengan baik dalam ekosistem teknologi yang lebih luas, meningkatkan daya tarik produknya.
Strategi agresif Pat Gelsinger di Intel untuk menghadapi dominasi pesaingnya dalam pasar chip global membutuhkan investasi besar dan eksekusi yang presisi. Analogi yang menarik bisa ditarik dari sektor pertambangan, di mana performa perusahaan seperti ADRO juga sangat bergantung pada strategi dan efisiensi operasional; untuk melihat bagaimana ADRO bersaing dengan kompetitornya, baca analisis mendalamnya di sini: Perbandingan kinerja saham ADRO dengan kompetitornya di sektor pertambangan.
Sama seperti ADRO yang harus mengelola fluktuasi harga komoditas, Intel juga berhadapan dengan siklus pasar chip yang volatile. Keberhasilan Gelsinger bergantung pada kemampuannya untuk mengelola risiko dan memaksimalkan peluang, seperti halnya ADRO dalam sektor pertambangan.
Sementara itu, optimasi perangkat lunak meningkatkan kinerja dan daya saing chip Intel di pasar.
Secara keseluruhan, strategi kolaborasi ini memperkuat posisi Intel dengan memperluas jangkauan pasar, mempercepat inovasi, dan mengurangi biaya pengembangan dan produksi.
Hubungan Intel dengan Pemerintah dan Lembaga Terkait
Intel secara aktif terlibat dalam menjalin hubungan yang kuat dengan pemerintah dan lembaga terkait, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini termasuk lobi untuk kebijakan yang mendukung industri semikonduktor domestik, seperti insentif fiskal dan regulasi yang mendorong investasi dalam penelitian dan pengembangan.
Keterlibatan ini krusial untuk mengamankan akses ke pendanaan, insentif, dan dukungan regulasi yang dibutuhkan untuk bersaing secara efektif di pasar global.
Strategi Pat Gelsinger di Intel, yang berfokus pada peningkatan kapasitas produksi dan inovasi teknologi, menghadapi tantangan besar dalam persaingan chip global yang ketat. Namun, keberhasilan strategi ini juga bergantung pada perencanaan keuangan jangka panjang yang matang. Memahami bagaimana mengelola risiko, misalnya dengan berinvestasi di aset aman seperti emas, sangat krusial.
Untuk itu, pelajari cara menghitung keuntungan investasi emas Antam jangka panjang dengan membaca panduan lengkapnya di sini: bagaimana cara menghitung keuntungan investasi emas Antam jangka panjang?. Keuntungan yang stabil dari investasi emas dapat memberikan landasan finansial yang kokoh bagi Intel untuk menghadapi fluktuasi pasar semikonduktor dan memastikan keberlanjutan strategi Gelsinger.
Diagram Alur Kolaborasi Intel
Berikut gambaran sederhana bagaimana kolaborasi mendukung strategi Intel:
Tahap | Aktivitas | Hasil |
---|---|---|
1. Identifikasi Kebutuhan | Menentukan celah teknologi atau pasar. | Definisi kebutuhan kolaborasi. |
2. Seleksi Mitra | Memilih mitra yang tepat berdasarkan keahlian dan sumber daya. | Kemitraan strategis yang kuat. |
3. Pengembangan Bersama | Kerja sama dalam riset, pengembangan, dan manufaktur. | Inovasi yang dipercepat dan efisiensi biaya. |
4. Peluncuran Produk | Memasarkan dan mendistribusikan produk bersama. | Peningkatan pangsa pasar dan pendapatan. |
5. Evaluasi dan Optimasi | Menganalisis kinerja dan membuat perbaikan. | Peningkatan kolaborasi yang berkelanjutan. |
Contoh Konkret Kolaborasi dalam Mengatasi Persaingan, Strategi Pat Gelsinger dalam menghadapi persaingan chip global
Sebagai contoh, kolaborasi manufaktur dengan TSMC memungkinkan Intel untuk memproduksi chip tertentu dengan teknologi yang lebih maju daripada yang mampu diproduksi sendiri dalam jangka waktu singkat. Hal ini memungkinkan Intel untuk tetap kompetitif di segmen pasar tertentu tanpa harus melakukan investasi besar dalam fasilitas manufaktur baru secara mandiri.
Ini menunjukkan bagaimana kolaborasi strategis dapat membantu Intel mengatasi tantangan persaingan dengan cara yang efektif dan efisien.
Strategi Pengembangan Produk dan Inovasi
Pat Gelsinger, CEO Intel, menghadapi tantangan besar dalam merebut kembali dominasi pasar semikonduktor. Strategi pengembangan produk dan inovasi menjadi kunci keberhasilannya. Ia harus mengimbangi pesaing kuat seperti TSMC dan Samsung, yang telah menguasai pasar fabrikasi chip canggih. Gelsinger mengandalkan strategi multi-pronged yang mencakup peningkatan proses manufaktur, diversifikasi portofolio produk, dan investasi besar-besaran dalam riset dan pengembangan.
Strategi Intel berfokus pada peningkatan kinerja, efisiensi daya, dan integrasi fitur-fitur baru ke dalam produk-produknya. Hal ini dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif, melibatkan seluruh lini produk, dari chip untuk PC hingga solusi untuk pusat data dan perangkat mobile.
Pengembangan Produk Chip untuk Berbagai Sektor
Intel menargetkan berbagai sektor dengan strategi yang terdiferensiasi. Untuk pasar PC, fokusnya tetap pada peningkatan kinerja prosesor, seperti seri Core i9 dan Core i7, yang bersaing dengan AMD Ryzen. Di sektor server, Intel menawarkan prosesor Xeon Scalable yang ditujukan untuk pusat data dan komputasi awan, menghadapi persaingan ketat dari AMD EPYC.
Di pasar mobile, Intel berupaya meningkatkan daya saingnya dengan platform yang lebih efisien dan hemat daya, meskipun pangsa pasarnya masih relatif kecil dibandingkan dengan Qualcomm dan Apple.
Inovasi Teknologi Utama Intel
Dalam beberapa tahun terakhir, Intel telah meluncurkan beberapa inovasi teknologi signifikan. Salah satu yang paling menonjol adalah proses manufaktur Intel 7 (sebelumnya 10nm Enhanced SuperFin), yang menawarkan peningkatan kinerja dan efisiensi daya dibandingkan generasi sebelumnya. Intel juga berinvestasi besar-besaran dalam teknologi chiplet, dimana chip dibagi menjadi modul-modul kecil yang dapat diproduksi dan dirakit secara terpisah, memungkinkan fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih tinggi.
Selain itu, Intel juga fokus pada pengembangan teknologi Foveros 3D stacking, yang memungkinkan integrasi vertikal komponen chip untuk meningkatkan kinerja dan kepadatan.
Perbandingan Produk Intel dengan Pesaing
Berikut perbandingan singkat beberapa produk Intel dengan pesaingnya. Perlu dicatat bahwa spesifikasi ini dapat berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan peluncuran produk baru.
Nama Produk | Spesifikasi Utama | Target Pasar | Pesaing |
---|---|---|---|
Intel Core i9-13900K | 24 Core, 32 Thread, hingga 5.8 GHz | PC High-End | AMD Ryzen 9 7950X |
Intel Xeon Platinum 8490H | 48 Core, 96 Thread | Server Data Center | AMD EPYC 9654P |
Intel Arc A770 | GPU untuk PC Gaming | PC Gaming Mid-Range | NVIDIA GeForce RTX 3060 |
Inovasi Terbaru Intel yang Paling Signifikan dan Dampaknya terhadap Pasar
Salah satu inovasi terbaru Intel yang paling signifikan adalah proses manufaktur Intel 4 dan teknologi Foveros 3D stacking yang disempurnakan. Intel 4 menjanjikan peningkatan kinerja dan efisiensi daya yang substansial dibandingkan Intel 7. Foveros 3D stacking memungkinkan pembuatan chip yang lebih kompleks dan bertenaga dengan mengintegrasikan berbagai komponen secara vertikal.
Dampaknya terhadap pasar adalah potensi untuk menciptakan produk-produk yang lebih powerful dan hemat energi, baik untuk PC, server, maupun perangkat mobile. Hal ini memungkinkan Intel untuk bersaing lebih efektif dengan pesaingnya yang telah lebih dulu menguasai teknologi fabrikasi canggih.
Strategi Pasar dan Penetrasi Pasar Intel di Era Gelsinger
Pat Gelsinger, sejak menjabat sebagai CEO Intel, telah mengarahkan perusahaan untuk melakukan transformasi besar-besaran, termasuk strategi pasar yang agresif untuk merebut kembali pangsa pasar yang hilang. Strategi ini berfokus pada diversifikasi portofolio produk, peningkatan efisiensi produksi, dan penetrasi pasar yang tertarget.
Langkah-langkah ini bertujuan untuk menghadapi persaingan sengit dari AMD dan pemain chip lainnya di pasar global yang dinamis.
Target Pasar dan Segmen Pelanggan
Intel menargetkan berbagai segmen pasar, mulai dari pasar konsumen (PC, laptop) hingga pasar enterprise (server, pusat data), dan pasar industri (otomotif, IoT). Strategi ini melibatkan penyesuaian produk dan solusi yang ditawarkan agar sesuai dengan kebutuhan spesifik masing-masing segmen. Sebagai contoh, untuk pasar konsumen, Intel fokus pada inovasi prosesor yang meningkatkan kinerja dan efisiensi energi, sementara untuk pasar enterprise, mereka menawarkan solusi komputasi berbasis cloud yang terintegrasi dan skalabel.
Strategi Pemasaran dan Penjualan
Strategi pemasaran dan penjualan Intel melibatkan kolaborasi erat dengan para mitra OEM (Original Equipment Manufacturers) dan ODM (Original Design Manufacturers) untuk mengintegrasikan chip Intel ke dalam berbagai produk. Mereka juga menjalankan kampanye pemasaran yang agresif melalui berbagai saluran, termasuk digital marketing, iklan televisi, dan kerja sama dengan influencer teknologi.
Fokus utama adalah pada highlight teknologi inovatif dan keunggulan kinerja produk Intel dibandingkan pesaingnya.
Penetrasi Pasar di Berbagai Wilayah Geografis
Intel memiliki strategi penetrasi pasar yang berbeda di berbagai wilayah geografis. Di pasar yang sudah mapan seperti Amerika Utara dan Eropa, fokusnya pada mempertahankan pangsa pasar dan memperluas ke segmen pasar baru. Sementara itu, di pasar berkembang seperti Asia Tenggara dan Amerika Latin, strategi yang diterapkan lebih agresif dengan fokus pada pembangunan kemitraan strategis dan investasi di infrastruktur lokal.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penetrasi pasar dan meningkatkan kesadaran merek di wilayah tersebut.
Pangsa Pasar Intel vs. Pesaing Utama
Grafik batang di bawah ini menggambarkan perkiraan pangsa pasar Intel dibandingkan dengan pesaing utamanya (AMD dan ARM) di beberapa segmen pasar kunci pada tahun 2023. Data ini merupakan estimasi berdasarkan laporan industri dan riset pasar, dan mungkin sedikit berbeda tergantung pada sumber dan metodologi yang digunakan.
Segmen Pasar | Intel | AMD | ARM |
---|---|---|---|
Prosesor PC | 60% | 30% | 10% |
Prosesor Server | 50% | 40% | 10% |
Chipset Mobile | 45% | 35% | 20% |
Catatan: Data ini merupakan perkiraan dan dapat berbeda berdasarkan sumber data.
Strategi Pemasaran Alternatif
Beberapa strategi pemasaran alternatif yang dapat dipertimbangkan Intel untuk meningkatkan pangsa pasar antara lain: peningkatan investasi dalam riset dan pengembangan untuk menghadirkan inovasi yang lebih signifikan, peningkatan strategi pemasaran digital yang lebih personal dan tertarget, dan pengembangan ekosistem yang lebih kuat melalui kolaborasi yang lebih luas dengan para pengembang perangkat lunak dan aplikasi.
Selain itu, fokus yang lebih besar pada pasar niche dan segmen pasar yang berkembang pesat, seperti komputasi AI dan high-performance computing, dapat memberikan keuntungan kompetitif. Meningkatkan transparansi dan komunikasi yang lebih efektif dengan konsumen juga dapat membantu membangun kepercayaan dan loyalitas merek.
Pemungkas
Masa depan Intel, dan memang masa depan industri semikonduktor global, bergantung pada keberhasilan strategi Pat Gelsinger. Investasi besar-besaran, fokus pada inovasi, dan kolaborasi strategis merupakan elemen kunci dalam pertarungan ini. Meskipun jalan menuju dominasi kembali masih panjang dan penuh tantangan, langkah-langkah yang diambil Gelsinger menunjukkan tekad kuat untuk merebut kembali posisi Intel sebagai pemimpin di pasar chip global.
Keberhasilannya akan menentukan lanskap industri teknologi di tahun-tahun mendatang.
FAQ Lengkap
Apa perbedaan utama strategi Intel sebelum dan sesudah kepemimpinan Gelsinger?
Sebelum Gelsinger, Intel lebih fokus pada desain dan outsourcing manufaktur. Setelah Gelsinger, strategi bergeser ke investasi besar-besaran dalam fabrikasi internal dan perluasan kapasitas produksi.
Bagaimana strategi Intel dalam menghadapi persaingan dari TSMC dan Samsung?
Intel bersaing dengan fokus pada inovasi teknologi, investasi dalam kapasitas produksi domestik, dan kemitraan strategis untuk memperluas jangkauan pasar dan teknologi.
Apakah strategi Gelsinger berisiko?
Ya, strategi ini berisiko tinggi, karena membutuhkan investasi modal yang sangat besar dan membutuhkan waktu untuk menghasilkan keuntungan. Namun, potensi keuntungannya juga sangat besar jika berhasil.